Saat mempelajari theology ada banyak hal yang saya pelajari tentang Tuhan dan segala kehendaknya bagi dunia dan manusia, terutama dalam theology prolegomena ini saya sangat terkesan dengan materi tentang penyataan umum dan penyataan khusus, karena disitulah kita sebagai manusia dapat diselamatkan dari dosa, intinya ada banyak hal yang diluar dugaan dan hal baru yang saya dapatkan dari peajaran ini namun yang sangat berkesan bagi saya adalah tentang penyataan khusus dan penyataan umum.
Saya tidak dapat membayangkan jika Allah tidak menyiapkan suatu penyataan khusus untuk menyelamatkan umat manusia yang percaya kepadanya, sangat ironis ketika manusia secara umum mengatakan “pengalaman merupakan guru yang baik, yang dapat memberikan kesuksesan bagi kita” namun jika kita melihat pada karya penyelamatan yang Allah lakukan bahkan sejarah perkembangan tekhnologi, sejarah bangsa-bangsa, dan banyak peristiwa besar dalam sejarah perkembangan dunia yang bisa dikatakan itu sebagai pengalaman-pengalaman terbesar manusia justru tidak dapat menolong dan menjamin keselamatan manusia, hanya satu sejarah bangsa kecilah yang puncaknya Yesus Kristus itulah yang dipakai Allah, untuk dapat menyelamatkan seluruh umat manusia yang ada di bumi ini.
Melihat kepada gambaran di atas, saya sebagai seorang manusia menyadari bahwa memang saya sebagai manusia sangat-sangatlah hina jika hanya mengandalkan kekuatan sendiri menjalani kehidupan ini, apa lagi jika kita akan berespon pada penyataan Khusus yang Allah berikan, saya sangat menyadari dalam menaggapi karya penyelamatan Allah ini, jika saya hanya berpegang pada kekuatan dan pengertian sendiri tentu saya pribadi tidak layak untuk menerima penyataan khusus dari Allah.
Dari apa yang saya pelajari dan alami ini, secara pribadi timbul keinginan untuk membalas kebaikanTuhan yang jika melihat pada Penyataan Khusus ini,terlalu besar untuk dapat saya balas dengan pelayanan yang selama ini dilakukan. Saya ingin memberikan yang terbaik Bagi Allah yang telah menyelamatkan kehidupan saya,saya juga ingin memberikan yang terbaik bagi Allah yang memberikan pengertian tentang karya penyelamatanNya. Mungkin saya tidak dapat melakukan banyak hal untuk memberikan yang terbaik bagi Allah, namun saya percaya dengan saya menjadi guru, inilah bagian saya dan inilah yang Tuhan inginkan saya lakukan untuk DIA, untuk dapat mengubah generasi-generasi selanjutnya dari bangsa ini menjadi generasi yang mengerti akan apa yang telah Allah lakukan untuk mereka, untuk saya dan anak-anak yang akan saya didik nanti bisa berespon dengan penyataan khusus yang telah Allah sediakan untuk orang yang percaya kepadanya.
Ada sebuah penyesalan yang saya alami ketika saya baru mengerti tentang karya penyelamatan Allah jika saya melihat ke belakang, ke masa lalu yang tidak akan terulang lagi, mengapa dahulu saya tidak melakukan yang terbaik bagi Allah, mengapa dahulu banyak waktu yang saya pergunakan hanya untuk sebuah kesia-siaan namun saya menyadari bahwa semuanya ini belum terlambat masih banyak yang dapat saya lakukan untuk kedepanya. Hal yang timbul kemudian adalah keraguan apakah saya dapat memberikan yang terbaik bagi Tuhan, apa kesia-siaan yang telah saya lakukan dapat menjadi pengalaman yang mendidik ? ataukah akan terulang lagi ketika saya akan mengjar sebagai seorang guru? Semua itu tidak data saya menjawabnya sekarang tetapi yang pasti adalah saya ingin meberikan yang terbaik bagi Allah untuk karya penyelamataNya.

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus melihat kembali apa pengertian membaca itu sendiri agar kita memiliki suatu patokan dalam menjawab pertanyaan ini. Menurut saaya pribadi membaca merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan berkomunitas untuk dapat mengetahui informasi dari apa yang dituliskan oleh orang lain atau diri kita sendiri.

Berikut ini merupakan pengertian membaca yang didefinisikan oleh para ahli. Menurut:

1. Tampubolon (1993) pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf.

2. Petty & Jensen (1980) mengemukakan bahwa membaca merupakan proses yang kompleks yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap dimana individu melakukan pembedaan terhadap apa yang dilihatnya, selanjutnya individu berusaha untuk mengingat kembali, menganalisa, memutuskan, dan mengevaluasi hal yang dibacanya. Sebagai suatu proses yang kompleks, membaca memiliki nilai yang tinggi dalam perkembangan diri seseorang. Secara umum orang menilai bahwa membaca itu identik dengan belajar, dalam arti memperoleh informasi.

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli di atas, kita dapat mengatakan bahwa membaca merupakan proses yang membutuhkan kegiatan fisik yaitu mata serta telinga dan juga kegiatan mental yaitu bepikir. Sehingga ada beberapa aspek yang perlu di pertimbangkan bila kita akan mengajar anak TK dan sampai dengan anak kelas 2 SD

Faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan yaitu:

1. Perkembangan Kognitif Anak

Faktor ini sangat berpengaruh pada metode apa yang akan digunakan dalam mengajarkan anak membaca. Menurut Jean Piaget (1964) perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari saat lahir sampai dewasa. Yaitu tahap sensori motorik, praoperasional, operasional, operasional formal. Pada anak TK sampai dengan kelas 2 SD rata-rata berada pada tahap Praoperasional dengan rentang usia 2 sampai 7 tahun. Pada tahap ini anak sudah mengembangkan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada disekitarnya. tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa anak TK sampai dengan anak SD kelas 2 mungkin berada dibawah dari standar ini atau mungkin berada diataas standar kemampuan rata-rata anak tahap operasional. Maka sebelum kita mengajarkan kita perlu melihat seperti apakah gambaran murid-murid kita itu.

2. Gaya belajar

Seperti yang diutaran di atas sebelumnya bahwa membaca merupakan kegiatan fisik yang memerlukan mata dan juga telingga, untuk anak yang memang gaya belajarnya secara visual dan juga Auditorial seacara otomatis akan menguntungkan mereka, sementara di sisi lain kita mengetahui bahwa secara umum ada tiga gaya belajar anak yaitu gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Maka jika kita hanya menggunakan metode yang biasa saja akan membuat anak dengan gaya belajar kinestetik akan kehilangan semangatnya untuk belajar dan mungkin tidak akan bisa mengikuti apa yang sedang kita ajarkan. Untuk itulah kita perlu mempertimbangkan gaya belajar anak untuk dapat menyusun suatu gaya belajar yang benar-benar tidak mengesampingkan anak dengan gaya belajar kinestetik namun dengan secara menyeluruh dapat mengajarkan semua anak dengan gaya belajar yang berbeda-beda dengan maksimal.

3 Proses pengolahan informasi

Sebagai seorang guru tentu kita menginginkan bahwa apa yang kita ajarkan dapat tersimpan lama dalam ingatan(long term memory) murid-murid kita. Menurut craik dan Lockhart (1992) informasi dapat diingat lebih lama tergantung dari seberapa dalam dan telitinya informasi yang telah di proses. Sehingga ada 2 hal penting yang perlu dilakukan agar informasi dapat tersimpan lama dalam memori.

1. elaborasi yaitu menamba arti dengan menghubungkan satu informasi baru dengan informasi atau pengetahuan yang sudah ada. Dalam hal membaca berarti kita harus menghubungkan apa yang akan kita akan ajarkan dengan lingkungan yang sudah pasti mereka kenal

2. organization yaitu mengorganisasikan informasi. Dalam hal membaca berarti kita harus mengorganisasikan apa yang akan kita ajrkan terlebih dahulu. Contohnya apabila kita harus memisahkan antara huruf vocal dan konsonan.

4 Faktor motivasi

Motivasi merupakan salah satu hal yang terpenting yang mempengaruhi anak untuk dapat belajar dengan lebih giat lagi. Motivasi secara umum terbagi atas motivasi eksternal dan motifasi internal. Motivasi eksternal adalah motivasi yang muncul dalam diri karena adanya dorongan dari luar pribadi anak tersebut sedangkan motifasi internal adalah motivasi yang muncul dalam diri karena adanya dorongan secara pribadi dalam diri anak tersebut.

Untuk anak TK sampai dengan kelas 2 SD mereka cenderung belum memiliki motivasi belajar internal dalam diri mereka secara jelas sehingga perlu adanya dorongan dari luar yaitu dari lingkungannya. B.F Skinner memandang bahwa hadiah (rewards) atau reinforcement (penguatan) sebagai unsur yang paling penting dalam proses belajar. Anak-anak cenderung untuk belajar suatu respon jika segera diikuti oleh penguatan (reinforcement). Dalam hal ini guru sangat berperan penting untuk menjaga agar siswa pada saat belajar membaca tetap fokus terhadap apa yang sedang di ajarkan dengan memberikan beragam reinforcement yang sesuai.

5. Tipe Guru

Untuk dapat memilih metode mengajar membaca yang sesuai tepat untuk mengajarkan cara mengajarkan anak membca juga perlu mepertimbangkan tipe dari guru yang mengajar. Apakah kita termasuk seorang guru yang aktif di kelas ataukah cenderung pasif dalam dalam mengajar. Apakah kita sebagai guru yang memiliki keterampilan berkomunikasi yang cukup tinggi ataukah masih memiliki kekurangan dalam berkomunikasi. Pada akhirnya kita dapat mempersiapkan diri sebelumnya untuk dapat menutupi kekurangan-kekurangan yang kita miliki dalam mengajarkan anak-anak membaca dan tentunya memperisiapkan juga metode yang cocok untuk kita dalam mengajarkan anak-anak membaca. Sehingga akhirnya situasi kelas dapat terkendali dan hasilnya sesuai dengan yang kita semua inginkan yaitu anak dapat

Itulah beberapa faktor yang perlu kita pertimbangkan sebelum memutuskan manakah metode yang baik untuk mengajarkan anak TK sampai dengan anak kelas 2 SD.

Secara umum metode yang dikenal secara luas adalah metode phonics dan metode whole language. untuk mengenal lebih jauh maka kita harus melihat pengertian dari kedua metode cara mengajar membaca

1. phonics merupakan metode pengajaran berdasarkan bunyi (fonem), yakni anak harus memahami bahwa setiap simbol/huruf dan kata memiliki bunyi masing-masing. Misalnya, bunyi huruf "a" yang ditekankan ketika pengajar menunjuk huruf a, dan bunyi kata "ini" yang ditekankan ketika pengajar menunjuk kata tersebut, membuat rangkaian bunyi "i-ni" ketika kita berusaha merangkaikannya, dan seterusnya.

2. whole language adalah metode membaca yang dihubungan antara bahasa lisan dan tulisan serta konstruksi sosial yang menekankan bahwa anak harus fokus pada makna dan strategi pengajaran.

Dengan mempertimbangkan empat fator di atas maka menurut saya metode mengajar membaca yang cukup sesuai untuk anak TK sampai dengan kelas dua SD adalah metode mengajar phonics. namun bukan berarti bahwa menggunakan metode whole language adalah hal yang

dengan penerapan metode phonics secara keseluruhan. Tetapi masih pelu ada beberapa tambahan atau mungkin modifikasi dari methode phonics agar tercapai empat factor yang telah di jelaskan di atas. Karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa suatu metode membaca akan lebih baik jika diterapkan secara murni dibanding dengan metode-metode yang lain.

Fonik

language

Referensi:

Djiwandono Wuryani

http://my.execpc.com/~presswis/phonics.html

http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html

http://jan.ucc.nau.edu/~jar/Reading_Wars.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Whole_language

hal 72 90

Permainan Poker pada intinya seperti ini:Pemain-pemain mengkombinasikan kartu2 yang terlihat di meja, dengan kartu milik mereka sendiri. Siapa yang kombinasi kartunya paling tinggi nilainya, itulah pemenang taruhan. Kombinasi tersebut dibentuk oleh 5 kartu, yang berasal dari dari kartu milik pemain sendiri dan kartu yang terlihat di meja.

Urut-urutan kombinasi kartu adalah sebagai berikut:

1. Kartu yang nilainya lebih tinggi akan mengalahkan kartu yang nilainya lebih rendah.

Nilai kartu 2 akan kalah dengan 3,
3 kalah dengan 4,
4 kalah dengan 5,
dst...
10 kalah dengan J (jack)
J kalah dengan Q (Queen)
Q kalah dengan K (King)
K kalah dengan A (Ace)
(dalam poker, A bisa menjadi angka 1 kalau mau, yang berarti nilai terendah). Jenis kartu tidak pengaruh sama sekali. Misalnya kartu J Hati dengan
kartu J Sekop (Spade) nilainya sama.
Bila ada 2/lebih pemain mempunyai nilai yang sama, maka dilihat kartu
keduanya, mana yang lebih tinggi nilainya.Misalnya dua pemain mempunyai
kartu tertinggi A Hati dan A Sekop, maka nilainya sama. Jadi dilihat kartunya
yang kedua. Mana yang nilainya lebih tinggi? Kalau masih sama juga, berarti
seri, dan uang taruhan dibagi 2.

2. Nilai kartu tertinggi berapapun juga, akan kalah dengan kombinasi kartu
yang bernama "One Pair".

3. "One Pair" kalah dengan "Two Pair",

4. "Two Pair" kalah dengan "Three of a Kind",

5. "Three of a Kind" kalah dengan "Straight",

6. "Straight" kalah dengan "Flush",

7. "Flush" kalah dengan "Full House",

8. "Full House" kalah dengan "Four of a Kind",

9. "Four of a Kind" kalah dengan "Straight Flush",

10."Straight Flush" kalah dengan "Royal Flush",

"One Pair"= satu pasangan kartu. Misalnya: 2-2-7-9-J
"Two Pair"= ada 2 pasangan kartu. Misalnya: 2-2-7-7-J
"Three of a Kind"= ada 3 kartu nilainya sama. Misalnya: 2-2-2-7-J
"Straight"= kartunya berurutan nilainya. Misalnya: A-2-3-4-5 atau
10-J-Q-K-A (kalau Q-K-A-2-3 gak boleh, karena dianggap tidak berurutan,
karena di sini A menjadi angka 1 yang merupakan angka terendah, sekaligus
menjadi Ace yang merupakan angka tertinggi).
"Flush"= Semua kartu sama jenisnya, dan nilainya tak berurutan. Misalnya
semua 5 kartu tersebut adalah kartu Hati.
"Full House"= Satu pasangan kartu dan tiga kartu sama. Gabungan "One
Pair" dan "Three of a Kind". Misalnya: 2-2-2-7-7 atau 3-3-J-J-J.
"Four of a Kind"= 4 kartu nilainya sama. Misalnya: 2-2-2-2-J
"Straight Flush"= Semua kartu sama jenisnya, dan nilainya berurutan.
Misalnya Semua 5 kartu tersebut adalah kartu Hati, dan nilainya
3-4-5-6-7.
"Royal Flush"= sama dengan "Straight Flush", tapi nilainya tertinggi.
Dengan kata lain merupakan kombinasi Flush yang paling baik. Misalnya:
semua 5 kartu tersebut adalah kartu Hati, dan nilainya 10-J-Q-K-A.

Kalau ada dua pemain mendapat "One Pair", maka dilihat mana pasangan
kartu yang paling tinggi nilainya. Misalnya 2-2-7-9-J, kalah dengan
3-3-5-7-J. Karena nilai 3 lebih tinggi daripada 2.

Kalau ada dua pemain mendapat "One Pair" yang nilainya sama, maka dilihat
kartu yang lain, mana yang lebih tinggi. Misalnya: 2-2-7-9-J, kalah dengan
2-2-8-9-J. Karena nilai 8 lebih tinggi daripada 9. 2-2-7-9-J kalah dengan
2-2-7-9-Q. Karena nilai Q lebih tinggi daripada J.
Begitu seterusnya, begitu pula pada kombinasi kartu yang lain. Misalnya:
"Straight" A-2-3-4-5 kalah dengan 3-4-5-6-7.
Bila ada dua pemain mempunyai nilai dan kombinasi kartu yang sama, maka
taruhan dibagi dua. Misalnya salah satu pemain mendapat 2-3-4-5-6, dan
pemain lainnya juga mendapat 2-3-4-5-6, maka hasilnya seri dan taruhan
dibagi dua.

Jadi sekali lagi, urut-urutan nilai kombinasi kartu dari yang terendah
adalah sebagai berikut:
- Kartu nilai tertinggi
- One Pair
- Two Pair
- Three of A Kind
- Straight
- Flush
- Full House
- Four of a Kind
- Straight Flush
- Royal Flush

Kalau sudah tahu urut-urutan kombinasi kartu poker, lalu cara mainnya
bagaimana?Ada bermacam-macam sistem cara main poker, diantaranya
ada yang namanya: "Texas Hold'em Rules", yaitu seperti ini:

- Misalkan ada 4 pemain. Pemain satu, pemain dua, pemain tiga, dan pemain
empat.

- Masing-masing pemain akan bergantian menjadi "dealer" (pembagi kartu),
bergantian searah dengan jarum jam. Misalnya pemain satu menjadi
"dealer", maka dia yang akan membagikan kartu-kartunya nanti.

- Sebelum kartu-kartu dibagikan, 2 pemain di sebelah kiri dealer menaruh
chip/taruhan, yang dinamakan "Ante". "Ante" yang pertama lebih kecil
daripada "ante" yang berikutnya. Misalnya: pemain satu adalah "dealer",
maka pemain sebelah kirinya, misalkan pemain dua, menaruh Ante nya 5
dolar, dan pemain selanjutnya lagi, yaitu pemain tiga, menaruh Antenya
sejumlah 10 dolar. "Ante" biasa dikenal juga dengan "Blind Bets".

- Kumpulan dari chip-chip/taruhan di tengah meja tersebut untuk
selanjutnya dinamakan "Pot".- Lalu kartu dibagi, masing-masing pemain
mendapat 2 kartu. 2 Kartu ini dinamakan "Private Cards"/"Hole Cards".

- Lalu setelah kartunya dilihat (pemain tak boleh lihat kartu milik
pemain lain, harus lihat miliknya sendiri!), pemain di sebelah kiri
pemain yang ngasih ante kedua, melakukan "bet" pertama kali. Dalam hal
ini karena yang ngasih ante kedua adalah pemain tiga, maka yang melakukan
"bet" pertama kali adalah pemain empat.

- "Bet" adalah taruhan, bisa "call", "raise",atau "fold"

- "Call" atau "Stay In", berarti dia akan ikut main, dengan menaruh
taruhan sejumlah uang yang ditaruhkan oleh pemain lain terakhir kali.
Dalam hal ini yang 10 dolar.

- "Raise" berarti dia akan ikut main, menaruh taruhannya, dengan nilai
taruhan yang lebih tinggi (lebih tinggi dari nilai taruhan sebelumnya,
dalam hal ini lebih tinggi dari 10 dolar, misalnya dia menaruh 20 dolar).

- "Fold" berarti dia tak akan ikut main. Jadi dia tak ikut taruhan, dan
menutup kartunya.

- Lalu disusul pemain sebelah kirinya lagi, mau "call", "raise", atau
"fold", begitu seterusnya.

- Setelah itu, 3 kartu dibagi terbuka dan diletakkan di pusat meja,
memulai ronde pasang taruhan yang kedua.

- Seperti sebelumnya, secara bergantian pemain-pemain melakukan lagi
"call", "raise", atau "fold", dimulai dari pemain di sebelah kiri yang
ngasih ante ke dua tadi. Kartu di pusat meja ini dinamakan "Community
Cards". Dan ronde ini dinamakan "Flop".

- Setelah itu, dibuka satu kartu lagi kartu "Community Cards" yang
keempat. Ini dinamakan "Turn Card"/"4th Street"

- disusul dengan "bet" atau taruhan lagi seperti sebelumnya.

- Lalu kartu terakhir "Community Cards" dibuka lagi, ini dinamakan "River
Card"/"5th Street".

- disusul dengan "bet" atau taruhan lagi seperti sebelumnya. Ini adalah
ronde taruhan yang terakhir.

- Lalu pemain-pemain membuka kartu miliknya, dan mengkombinasikan
kartu-kartunya dengan kartu yang terlihat di meja, membentuk 5 kartu yang
paling baik kombinasinya.

- Gampang kan?!

copy from:
http://singgah-sejenak.blogspot.com/2008/07/cara-bermain-poker_04.html
DOA
Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun membangun kultus ini
dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani
Ampunilah kami
Ampunilah
Amiin
Tuhan kami
Telah terlalu mudah kami
menggunakan asmaMU
bertahun di negeri ini
Semoga KAU rela menerima kembali
Kami dalam barisanMU
Ampunilah kami
Ampunilah
Amin
KARYA TAUFIK ISMAIL
Tanah Air

(I)


Hanya senyumanmu saja / suram mendalam. / Selainnya masih gelap berselubung / tak kenal bintang. / Sedang hari baru tiba kepada senja!

Ini aku tidak tahu / haruskah aku nantikan Engkau / dengan bercermin di langit mendung melalui malam kelam / yang belum tentu ia berbulan?!

(II)

Lihat! Alam tiada semarak lagi / Langit tinggal bayangnya saja / melengkung curam! Di situ rupanya penuh bertimbun kekayaan. / Surga! Begitu tiap manusia bilang / tapi bila datang kebinasaan / dari kedahsatan benci dan pembunuhan / di situ, di situ pula kita terpelanting / ke dalam jurang!

Jika begini / tak ada lagi yang tampak menguak harapan / hanya itu senyumanmu saja / yang suram mendalam. / sedang hari baru tiba kepada senja!

(III)

kekasihku, / di sini, di antara bunga-bunga kuncup yang belum tahu / warna serta wanginya ini / dengan bercermin di kabut mendung ini / akan kunantikan Engkau / sampai hariku satu-satu berlepasan!

Kapan itu selubung gelap pecah terbuka / dan kapan lagi itu / bayangan bulan yang kecut muram jadi ketawa / menyentakkan layar malam bertemu dengan matari / mengulur pagi bercinta?

Dalam kemestian melalui malam ini / aku tidak peduli kepada jam mati / yang lupa akan detikan, / Cuma itu saja: senyumanmu! / suram mendalam / bayang kurban kebengisan kubuat jadi pedoman!

S. Rukiah
Menulis puisi kadang menjadi beban terberat bagi seseorang. Hal ini karena anggapan bahwa puisi terlalu berat dari segi bahasa maupun penafsirannya. Oleh karena itulah, dalam pelajaran ini Anda akan berlatih menulis puisi. Agar puisi yang Anda tulis dapat mewakili ide serta gagasan Anda, sebaiknya ikuti terlebih dahulu teknik-teknik penulisannya. Dengan demikian, diharapkan Anda mampu menulis
Secara umum, tidak ada paksaan bagi seseorang untuk menulis puisi. Setiap orang dapat menulis puisi. Masalahnya, mau atau tidak mau orang tersebut tergerak untuk menuliskan katakata yang mampu mewakili hatinya. Misalnya, jika Anda sedang sedih, jatuh cinta, kecewa, rindu pada Tuhan atau orang terkasih, semuanya dapat diekspresikan dalam bentuk puisi.
Selanjutnya, Anda harus sering berlatih untuk mengolah kata dan rasa. Hal ini secara perlahan dapat dilakukan dengan memahami teknik-teknik menulis puisi. Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar memahami teknikteknik tersebut dan mempraktikannya.
1. Mengenal Jenis-Jenis Puisi
Ditinjau dari bentuk dan isinya, puisi dapat dibedakan menjadi jenis berikut.
a. Puisi epik, yakni suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Puisi epik dibedakan menjadi folk epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan, dan literary epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya.
b. Puisi naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, menjadi pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Jenis puisi yang termasuk dalam jenis puisi naratif ini adalah balada yang dibedakan menjadi folk ballad dan literary ballad. Ini adalah ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia dengan segala macam sifat pengasihnya, kecemburuan, kedengkian, ketakutan, kepedihan, dan keriangannya. Jenis puisi lain yang termasuk dalam puisi naratif adalah poetic tale, yaitu puisi yang berisi dongeng-dongeng rakyat.
c. Puisi lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di Indonesia. Misalnya, dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, dan lain-lain.
d. Puisi dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Dalam puisi dramatik dapat saja penyair berkisah tentang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat monolog.
e. Puisi didaktik, yakni puisi yang mengandung nilainilai kependidikan yang umumnya ditampilkan secara eksplisit.
f. Puisi satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat.
g. Romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih.
h. Elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih dan kedukaan seseorang.
i. Ode, yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan.
j. Hymne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.
2. Bait dalam Puisi
Bait merupakan satuan yang lebih besar dari baris yang ada dalam puisi. Bait merujuk pada kesatuan larik yang berada dalam rangka mendukung satu kesatuan pokok pikiran, terpisah dari kelompok larik (bait) lainnya. Dalam puisi, keberadaan bait sebagai kumpulan larik tidaklah mutlak.
Perhatikanlah puisi "Isa" karya Chairil Anwar berikut.
Itu tubuh
mengucur darah
mengucur darah
rubuh
patah
mendampar tanya: aku salah?
Puisi Chairil Anwar tersebut terdiri atas enam bait, tiga di antaranya merupakan bait yang hanya terdiri atas satu larik puisi tersebut. Salah satunya terdapat dalam penggalan tersebut, yakni bait "mendampar tanya: aku salah?"
Peranan bait dalam puisi adalah untuk membentuk suatu kesatuan makna dalam rangka mewujudkan pokok pikiran tertentu yang berbeda dengan satuan makna dalam kelompok larik lainnya. Pada sisi lain, bait juga berperan menciptakan tipografi puisi.
Selain itu, bait juga berperanan dalam menekankan atau mementingkan suatu gagasan serta menunjukkan adanya loncatanloncatan gagasan yang dituangkan penyairnya. Sekarang, dengan jelas Anda dapat mengetahui bahwa bait-bait dalam puisi dapat diibaratkan sebagai suatu paragraf karangan yang paragraf atau baitnya telah mengandung pokokpokok pikiran tertentu.
3. Unsur Rima dan Irama dalam Puisi
Bacalah puisi berikut ini dengan baik.
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun
Ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup
Ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti
Ke manakah pergi
Ke manakah pergi
selain mencuci diri
Unsur rima, irama, dan ragam bunyi membuat penghayatan terhadap puisi semakin dalam.
Setelah membaca puisi berjudul "Salju" karya Wing Kardjo tersebut, apakah yang pertama kali menarik perhatian Anda? Sejalan dengan telaah unsur bangun struktur, Anda tentunya mencoba mengamati contoh konkret dari apa yang disebut bangun struktur puisi. Dari sejumlah unsur struktur puisi yang telah diungkapkan, sekarang kita pusatkan perhatian pada aspek bunyi terlebih dahulu.
Jika berbicara tentang masalah bunyi dalam puisi, kita harus memahami konsep tentang halhal berikut.
a. Rima, menyangkut pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik puisi maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan.
b. Irama, yakni paduan bunyi yang menimbulkan unsur musikalitas, baik berupa alunan tinggirendah, panjangpendek, dan kuatlemah yang keseluruhannya mampu menumbuhkan kemerduan, kesan suasana, serta nuansa makna tertentu. Timbulnya irama itu, selain akibat penataan rima, juga akibat pemberian aksentuasi dan intonasi maupun tempo sewaktu melaksanakan pembacaan secara oral.
c. Ragam bunyi meliputi euphony, cacophony, dan onomatope.
Rima adalah bunyi yang berselang atau berulang, baik di dalam larik puisi maupun pada akhir larik-larik puisi. Pada contoh puisi tersebut, misalnya, dapat dilihat adanya pengulangan bunyi vokal (e) seperti tampak pada larik "ke manakah pergi". Perulangan bunyi demikian disebut asonansi.
Selain itu, juga dapat diamati adanya perulangan bunyi konsonan (n) seperti nampak pada larik "pohon kehilangan daun". Perulangan bunyi konsonan itu disebut aliterasi. Perulangan bunyi seperti contoh tersebut berlaku di antara katakata dalam satu larik. Rima demikian itu disebut rima dalam.
Lebih lanjut, jika kita mengamati bait pertama puisi "Salju" tersebut, tampak juga adanya paduan bunyi antara setiap akhir larik sehingga menimbulkan pola persajakan vokal /i/ — vokal /i/ dengan konsonan /n/ — konsonan /n/ seperti tampak pada bentuk . . . pergi/. . . matahari/. . . turun/. . . daun. Rima demikian itu, yakni rima yang terdapat pada akhir larik puisi, disebut rima akhir.
Pada contoh puisi tersebut juga dapat kita jumpai adanya pengulangan kata "ketika" di antara bait-bait. Ulangan kata demikian disebut rima identik. Contoh lain misalnya, dapat diamati pada puisi berjudul "Sajak Samar" karya Abdul Hadi W.M. berikut.
Ada yang memisahkan kita, jam dinding ini
ada yang mengisahkan kita, bumi bisik-bisik ini
ada. Tapi tak ada kucium waangi kainmu sebelum
pergi tak ada. Tapi langkah gerimis bukan sendiri.
Pengulangan bunyi disebut rima sempurna jika meliputi baik pengulangan konsonan maupun vokal, seperti tampak pada bentuk "pergi" dan "sendiri", larik 3 dan 4 puisi tersebut. Adapun pengulangan bunyi disebut rima rupa jika pengulangan hanya tampak pada penulisan suatu bunyi, sedangkan pelafalannya tidak sama. Misalnya, rima antara bunyi vokal /u/ dalam bentuk "bulan" serta bunyi vokal /u/ dalam "belum", seperti tampak pada salah satu puisi Abdul Hadi W.M. berjudul "Dan Bajumu" berikut.
Pasang bajumu. Dingin akan lalu melewat
menyusup dekat semak-semak pohon kayu
Tapi bulan belum kelihatan, puncak-puncak bukit
sudah berhenti membandingkan dukamu,
sehari keluh kesah
Anda tentunya telah mengenal istilah euphony sebagai salah satu ragam bunyi yang mampu menuansakan suasana keriangan, vitalitas, maupun gerak. Bunyi euphony umumnya berupa bunyi-bunyi vokal. Anda sendiri dapat mengetahui bahwa katakata yang mengandung sesuatu yang menyenangkan umumnya mengandung bunyi vokal, seperti tampak pada kata "gembira", "bernyanyi", "berlari", dan lainlain. Pada puisi "Salju" tersebut, Anda dapat melihat adanya kata "pergi/mencari/matahari".
Berkebalikan dengan bunyi euphony, bunyi cacophony adalah bunyi yang menuansakan suasana ketertekanan batin, kebekuan, ke­sepian ataupun kesedihan. Jika bunyi euphony umumnya terdapat dalam bentuk vokal, bunyi cacophony umumnya berupa bunyi-bu­nyi konsonan yang berada di akhir kata. Bunyi konsonan itu dapat berupa bunyi bilabial, seperti nampak pada lariklarik ketika tubuh kuyup dan pintu tertutup.
Peranan bunyi dalam puisi meliputi halhal berikut:
-untuk menciptakan nilai keindahan lewat unsur musikalitas atau kemerduan;
-untuk menuansakan makna tertentu sebagai perwujudan rasa dan sikap penyairnya;
-untuk menciptakan suasana tertentu sebagai perwujudan suasana batin dan sikap penyairnya.
4. Majas dalam Puisi
Beberapa contoh majas yang ada dalam puisi adalah sebagai berikut.
a. Metafora, yakni pengungkapan yang mengandung makna secara tersirat untuk mengungkapkan acuan makna yang lain selain makna sebenarnya, misalnya, "cemara pun gugur daun" mengungkapkan makna “ketidakabadian kehidupan".
b. Metonimia, yakni pengungkapan dengan menggunakan suatu realitas tertentu, baik itu nama orang, benda, atau sesuatu yang
lain untuk menampilkan maknamakna tertentu. Misalnya, "Hei! Jangan kaupatahkan kuntum bunga itu". "Kuntum bunga" di situ mewakili makna tentang remaja yang sedang tumbuh untuk mencapai citacita hidupnya.
c. Anafora, yakni pengulangan kata atau frase pada awal dua larik puisi secara berurutan untuk penekanan atau keefektifan bahasa. Misalnya, terdapat dalam salah satu puisi Sapardi Djoko Damono berikut.
Kita tinggalkan kota ini, ketika menyeberang sungai
terasa waktu masih mengalir
di luar diri kita. Awas, jangan menoleh,
tak ada yang memerlukan kita lagi
tak ada yang memanggil kembali.
d. Oksimoron, yaitu majas yang menggunakan penggabungan kata yang sebenarnya acuan maknanya bertentangan. Misalnya, pada salah satu puisi Sapardi Djoko Damono berikut.
Begini: kita mesti berpisah. Sebab
Sudah terlampau lama bercinta
Jogja 5,9 Skala Richter, buku kumpulan puisi, wujud kepedulian penyair terhadap bencana gempa Yogyakarta, 2006
> *> > > Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang> sama tapi> mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di> PERURI dengan> bahan dan> alat-alat yang oke. Pertama kali keluar dari PERURI, uang> seribu dan> seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan> menarik. Namun> tiga bulan> setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu> bertemu kembali di> dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda. Uang seratus> ribu berkata pada> uang seribu :"Ya, ampiiiuunnnn. ......... darimana> saja kamu, kawan? Baru> tiga bulan> kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor,> lecet dan.....> bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita> sama-sama keren> kan.... Ada dapa denganmu?"> Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren> dengan perasaan> nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu> berkata :> "Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari> PERURI, hanya tiga> hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari> berikutnya saya> sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet> tukang sayur,> saya> beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah,> penuh dengan darah> dan> taik ayam. Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang> pengamen, dari> pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari> laci tukang warteg> saya> berpindah ke kantong tukang nasi uduk, dari sana saya> hijrah ke> 'baluang' (pren : tau kan baluang...?) Inang-inang.> Begitulah> perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau,> kumal, lusuh, karena> sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas.> ......"> Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.:> "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali> dengan> pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI> itu, aku disimpan> di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku> pindah ke dompet> seorang> wanita cantik. Hmmm... dompetnya harum sekali. Setelah dari> sana, aku lalu> berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang> 5, masuk ke> restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan> Ibu-ibu pejabat,> dan di> tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang> bagus. Jarang deh> aku di tempat> yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu> sama teman-temanmu.> "> Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega,> katanya :> "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di> tempat yang nyaman.> Tapi ada satu hal यांग
selalu membuat saya senang dan> bangga daripada> kamu!" "Apa itu?" uang seratus ribu> penasaran.> "Aku sering bertemu teman-temanku di kantong-kantong> kolekte di gereja dan> di kotak-kotak amal di mesjid atau di tempat-tempat ibadah> lain. Hampir> setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang> banget tuh aku melihat> kamu> disana....."> > Peace,,,
Previous PostPostingan Lama Beranda